Bandung Barat,suarabhayangkara.net| Wujud kepedulian terhadap dunia pertanian kembali ditunjukkan oleh Ir. H. Bahrudin Manurung bersama kakaknya, Hj. Bintiah Manurung, dalam kegiatan bertajuk “Doa Bersama dan Silaturahmi Petani” yang berlangsung penuh kehangatan.
Keduanya dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap nasib petani dan kemajuan sektor pertanian di tanah air. Dalam acara tersebut, Bahrudin Manurung secara simbolis menyerahkan bantuan pupuk organik cair kepada perwakilan kelompok tani, sebagai bentuk dukungan konkret dalam meningkatkan hasil pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Petani adalah tulang punggung bangsa. Kami hadir bukan hanya untuk memberikan bantuan, tetapi juga untuk mendengar dan memahami persoalan yang mereka hadapi di lapangan,” ujar Ir. H. Bahrudin Manurung dengan penuh ketulusan.
Sementara itu, Hj. Bintiah Manurung menegaskan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung para petani agar tetap semangat mengolah lahan di tengah tantangan ekonomi dan perubahan iklim.
“Kami ingin terus berbuat untuk masyarakat, terutama para petani yang selama ini bekerja keras tanpa kenal lelah. Mereka layak mendapatkan perhatian dan dukungan,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan kelompok tani dari berbagai wilayah. Selain menyerahkan bantuan, kedua tokoh itu juga berdialog langsung dengan para petani untuk menyerap aspirasi dan mencari solusi atas berbagai kendala di lapangan — mulai dari distribusi pupuk, harga hasil tani, hingga teknologi pertanian modern.
Momen ini menjadi simbol nyata kepedulian keluarga Manurung terhadap pembangunan pertanian nasional. Suasana kebersamaan dan optimisme terasa kuat saat doa bersama digelar, diiringi harapan agar sektor pertanian di Indonesia semakin maju dan menyejahterakan petani.
Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, Ir. H. Bahrudin Manurung dan Hj. Bintiah Manurung berkomitmen untuk terus mendukung dan memperjuangkan kesejahteraan petani karena dari tangan para petani, kehidupan bangsa ini tumbuh dan berbuah.
( Tim liputan )























