Harapan H. Muhammad Amru di Tengah Kontestasi: Persatuan Lebih Penting Daripada Kubu-Kubuan

SUARA BHAYANGKARA

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 11:13

5033 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2025 yang digelar di Gedung BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Cikarang, Kabupaten Bekasi, menjadi momentum penting bagi masa depan organisasi jurnalis terbesar di Tanah Air. Salah satu calon ketua umum, Akhmad Munir, menegaskan misi utamanya adalah mengembalikan marwah PWI sekaligus menyatukan jurnalis Indonesia di tengah dualisme kepengurusan yang selama ini menimbulkan kegelisahan.

“Pertama memang tugas kita saat ini adalah melakukan konsolidasi secara tuntas dan menyeluruh,” ujar Munir, Jumat. Ia menekankan bahwa rekonsiliasi di tingkat pusat harus segera dilakukan, sebelum kemudian merambat ke daerah-daerah yang mengalami dualisme melalui forum musyawarah maupun asesmen ulang berbasis Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PWI.

Munir yang akrab disapa Cak Munir itu menilai kondisi PWI saat ini sangat memprihatinkan di mata publik maupun pemangku kepentingan. “Di mana-mana ada dualisme, pemerintah pun kesulitan menyikapi. Karena itu konsolidasi harus jadi agenda awal,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk memulihkan citra, Munir merancang kampanye “PWI Bersatu” yang diwujudkan melalui beragam kegiatan, mulai dari pameran pers nasional hingga forum-forum yang melibatkan para jurnalis lintas daerah. Ia yakin langkah ini bisa mengembalikan kepercayaan publik sekaligus memperlihatkan kekompakan jurnalis di bawah payung PWI.

Selain rekonsiliasi, Munir menyoroti tantangan besar dunia media di era disrupsi teknologi. Menurutnya, ekosistem media harus dibangun lebih sehat, baik dari sisi konten, jurnalisme, maupun model bisnis. “Ini pekerjaan berat kita. Bagaimana membangun ekosistem media massa yang kuat di tengah gempuran perubahan digital,” ucapnya.

Ia menyinggung pula peran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kini banyak digunakan dalam produksi konten. Munir menekankan bahwa teknologi ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kualitas jurnalisme, tanpa mengabaikan kode etik. “AI bisa membantu, tetapi etika jurnalistik tetap menjadi fondasi utama,” jelasnya.

Munir juga menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) jurnalis. Ia mendorong uji kompetensi, pelatihan, serta kerja sama erat dengan pemerintah, BUMN, maupun pihak swasta. Menurutnya, membangun kepercayaan para pemangku kepentingan merupakan modal utama agar PWI dapat memperkuat posisinya di tengah ekosistem pers nasional.

“Pemerintah sebenarnya ingin PWI menjadi organisasi kuat dan kompak. Maka PWI perlu menunjukkan keseriusan dengan merancang program yang saling terkait dan bisa dijalankan secara konsisten,” tambahnya.

Mengenai peluang kontestasi, Munir mengaku optimistis. Ia menyebut dukungan yang diperoleh dari berbagai PWI provinsi cukup signifikan, dengan estimasi suara sekitar 53 hingga 60. “Banyak rekan yang ingin mengembalikan marwah PWI. Mereka butuh figur netral, yang punya kompetensi sekaligus darah sejati PWI,” tuturnya.

Harapan serupa disampaikan jurnalis senior yang juga mantan wartawan Serambi di era 1990-an, H. Muhammad Amru. Saat dihubungi melalui pesan singkat dari arena kongres, Jum’at, 29 Agustus 2025, Amru berharap ketua terpilih bisa lepas dari kepentingan kelompok. “Kami ingin PWI kembali menjadi rumah bersama bagi wartawan Indonesia. Itu harapan utama,” ujarnya.

Kongres PWI 2025 bukan hanya arena pemilihan ketua, tetapi juga menjadi ujian besar bagi masa depan organisasi. Di tengah krisis kepercayaan, munculnya gagasan rekonsiliasi, penguatan ekosistem media, serta konsistensi menjaga etika jurnalistik diyakini akan menentukan apakah PWI mampu kembali menjadi wadah tunggal jurnalis Indonesia yang bermartabat. (RED)

Berita Terkait

DPR RI: Dr. H. M. Nasir Djamil Sebut Polres Gayo Lues Sebagai Cahaya di Tengah Gelapnya Peredaran Narkoba Nasional
Isu Jual Beli Dapur Di BGN, Tendensius dan Hoaks
Sosialisasi Anugerah Kebudayaan 2026 PWI Pusat Disambut Antusias PWI Daerah se-Indonesia
Publik Percaya Kinerja BGN Akan Lebih Fokus Perbaiki Kualitas Makan Bergizi Gratis
Ahli Waris Tantang PT Logam Bima Buktikan Kepemilikan Tanah di Holis, Bandung: Dugaan Intimidasi dan Hambatan Administratif Muncul
Ir. H. Bahrudin Manurung Bersama Hj. Bintiah Manurung Peduli terhadap Masalah Pertanian
Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Berjalan Aman, Massa Aksi Tegaskan Tuntutannya
Penyalahgunaan Gas LPG 3 Kg Bersubsidi Ditemukan di Peternakan Ayam Kabupaten Bandung Barat

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:52

Klarifikasi: Pembangunan Hotel di Mekarwangi Lembang Sudah Kantongi Izin, Proses Penyesuaian Administrasi ke PBG Sedang Berjalan

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:39

Fakta Baru Bongkar Dugaan Kriminalisasi Rizal Rudiansyah, Saksi dan Korban Ungkap Rekayasa Kasus

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:17

Pernyataan Dedi Mulyadi Soal Media Dinilai Arogan, Ratusan Wartawan Bekasi Raya Bangkit Melawan Pengerdilan Profesi Jurnalis

Rabu, 29 Maret 2023 - 05:36

Exploring the Nutritional Benefits of Fruits in a Healthy and Balanced Diet

Berita Terbaru

NASIONAL

Isu Jual Beli Dapur Di BGN, Tendensius dan Hoaks

Senin, 27 Okt 2025 - 08:18