Sekayam, Sanggau – Seorang warga Dusun Stogor, Desa Sotokuntuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, bernama Yanto Fong resmi menyatakan diri kembali memeluk agama Islam pada Minggu sore, 29 Juni 2025.
Prosesi syahadat dipimpin oleh Ustadz Hamdan dan disaksikan sejumlah kerabat dari Dusun Sadong, Desa Pengadang. Dalam pembimbingannya, Ustadz Hamdan menyampaikan bahwa keputusan Yanto Fong adalah bentuk kembalinya manusia kepada fitrah.
“Sesungguhnya fitrah kelahiran umat manusia adalah Islam. Maka, keinginan saudara Yanto Fong untuk memeluk Islam pada hakikatnya adalah kembali ke pangkuan Islam. Kami menyambut saudara sebagai keluarga muslim,” ujar Ustadz Hamdan.
Ustadz Hamdan merupakan tokoh agama asal Lombok yang telah lebih dari satu dekade berdakwah di Kecamatan Sekayam, wilayah yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani sawit.
Yanto Fong, yang berasal dari marga Tionghoa “Fong” atau “Feng” (冯), resmi mengganti namanya menjadi Muhammad Zulkifli Fong. Marga Fong merupakan bentuk romanisasi dari marga Feng yang memiliki akar sejarah panjang sejak Dinasti Zhou di Tiongkok.
Usai bersyahadat, Muhammad Zulkifli langsung melaksanakan mandi wajib (janabah) dan menunaikan salat Maghrib bersama para jamaah, termasuk Ustadz Irvan dari Masjid Al-Hikmah dan sejumlah pemuda muslim lainnya seperti Hans Suta, Robi, dan Rizal.
Sebagai tindak lanjut pembinaan, Ustadz Hamdan menganjurkan agar Muhammad Zulkifli mengikuti daurah tiga hari di Masjid Ar-Raudah, Dusun Ruis, Desa Pengadang, yang berjarak tidak jauh dari rumahnya.
Setelah mengikuti daurah, Muhammad Zulkifli Fong akan mengurus akta pengislaman resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sekayam. Akta ini akan menjadi dasar legalitas status agama barunya menurut hukum negara.
“Alhamdulillah, hari ini bertambah satu saudara kita dalam Islam,” ucap Robi, seorang pemuda asal Suku Dayak yang telah memeluk Islam sejak sembilan tahun lalu.
Momen kembalinya Yanto Fong ke Islam menjadi inspirasi bagi masyarakat lintas etnis di perbatasan Kalimantan Barat, yang hidup berdampingan dalam semangat toleransi dan pencarian kebenaran. (SW)























